Rabu, 03 Januari 2018

Penyakit Alasannya Kurang Olahraga

PENYAKIT dapat disebabkan oleh banyak hal antara lain itu infeksi, stres, cacat bawaan atau penyakit keturunan. Kurang berolahraga ternyata juga menimbulkan penyakit, paling tidak menjadi pemicu untuk gampangnya menjadi sakit. Olahraga dalam hal ini berarti terlalu sedikit kegiatan fisik. Berikut 10 jenis  penyakit yang ditimbulkan oleh kurangnya berolahraga:
1.      Penyakit Jantung
Kurang berolahraga seperti memperlihatkan sumbangan terbesar terhadap penyakit jantung. Dr. Dudey Hite menerangkan, berolahraga secara kontinyu setiap hari menyerupai berenang, berjalan kaki, bersepeda, joging, aerobik maupun olahraga yang lainnya sangat diharapkan untuk membuat tenaga cadangan bagi jantung. Dengan acara tersebut jantung akan sanggup menanggung kelebihan serta ketegangan.
2.      Ketegangan Syaraf
Berolahraga secara rutin sanggup mengurangi ketegangan syaraf dalam kehidupan sehari-hari. Karenanya berolahraga secara kontinyu sanggup pula menjaga kesehatan mental. Orang yang biasa berolahraga, maka akan menghasilkan zat endorpin, zat antistres yang dihasilkan oleh otak, membuat orang lebih santai.
3.      Sakit Pinggang
Sakit pinggang juga bisa disebabkan kurangnya berolahraga. Duduk dengan posisi jelek dan kelemahan otot akan mengakibatkan sakit pinggang. Penelitian memperlihatkan orang yang kurang berolahraga akan mempunyai otot pinggang yang kaku dan keras.
Empat pakar masing-masing Dr Klauss, Dr Richard Simstoon, Dr M. Thompsin serta Dr Graston membuktikan, sakit pinggang disebabkan oleh masalah otot 80%. Hanya 20% dari masalah tersebut disebabkan oleh duduk masalah lainnya.
4.      Kelebihan Berat Badan
Kelebihan berat tubuh disebabkan oleh beberpa faktor. Orang yang banyak duduk dan kurang berolahraga merupakan alasannya utama dari kelebihan berat badan.
Kebiasaan yang sering duduk bukan hanya mengganggu pembakaran kalori, akan tetapi juga mengganggu pengaturan normal akan pemasukan makanan. Oleh alasannya kelebihan berat tubuh inilah telah didapati unsur penyumbang utama kepada banyak sekali macam penyakit.
Dengan cara berdiet saja, penurunan berat tubuh akan kurang berhasil, namun dengan berolahraga secara teratur ialah faktor yang terpenting untuk merawat kebanyakan orang yang berkelebihan berat badannya.
Dr James Richard dari Universitas Pensylvania, menukas bahwa berat tubuh yang hiperbola sanggup meningkatkan tekanan darah, mengakibatkan diabetes, teristimewa arthritis degeneratif terutama arthristis kepingan punggung dan tungkaî.
5.      Diabetes Melitus
Diabetes melitus (DM) ialah salah satu dari sekian banyak penyakit metabolik yang makin banyak kejadiannya jawaban gaya hidup yang kurang sehat. Umur, gaya hidup, kegemukan, etnik, dan negara asal, merupakan banyak sekali faktor yang memengaruhi timbulnya penyakit ini. Prevalensi diabetes mencapai puncaknya pada golongan umur 60-79 tahun.
Menurut dokter kepingan penyakit dalam Fakultas Kedokteran (FK) UGM, dr. Probosuseno, Sp.P.D., K.Ger., faktor yang kuat untuk terjadinya DM ialah faktor keturunan, kurang olahraga, kegemukan, nutrisi berlebih, konsumsi obat-obatan dan hormon.
”DM, kebanyakan lantaran gaya hidup yang tidak benar. Namun, dengan kemajuan di bidang kedokteran dan farmasi banyak berperan memperpanjang impian hidup manusia, termasuk di Indonesia,” kata Probobuseno dalam seminar kesehatan ‘Strategi Hidup Sehat bagi Penderita Diabetes Melitus’ yang diselenggarakan oleh GMC Health Centre di Gedung University Club (UC) UGM, Sabtu (15/8).
Ia menyebutkan jumlah penderita penyakit DM selalu meningkat dari tahun ke tahun. Pada 1997, terdapat 124 juta orang menderita diabetes melitus atau sekitar 2,1 % dari jumlah penduduk dunia. Pada tahun 2010, jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat dua kali lipat atau kurang lebih 221 juta orang. Dikatakan oleh seorang jago geriatri ini, meningkatnya jumlah penderita ini disebabkan makin meningkatnya jumlah populasi usia lanjut jawaban semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sementara itu, staf pengajar Klinik Terapi Fisik, FIK-UNY, Dr. dr. B.M. Wara Kushartanti, M.S., menyampaikan olahraga merupakan salah satu pilar utama pengelolaan DM bersamaan dengan diet, obat, dan edukasi. Menurutnya, berolahraga akan membantu memperbaiki metabolisme glukosa dan lemak lantaran sel lebih sensitif terhadap insulin, di samping menurunkan takaran obat suntikan insulin. ”Olahraga menunda kemunculan DM, membantu pengelolaan DM, dan mengurangi komplikasi DM,” ujarnya.
Untuk menunda munculnya DM, dianjurkan melaksanakan olahraga selama satu jam setiap hari. Khusus bagi penderita DM, dilakukan latihan senam, berupa pemanasan 10 menit, inti 20 menit, dan pendinginan 10 menit, dengan frekuensi latihan 3-5 kali per minggu.
Berbagai tanda dan tanda-tanda dari diabetes
  • Sering buang air kecil
  • Keinginan untuk makan terus
  • Mengantuk,lemah
  • Kemungkinan adanya komplikasi seperti: hipertensi,katarak,ginjal dll
6.      Hipertensi
Hipertensi ialah penyakit yang terjadi jawaban peningkatan tekanan darah yang bisa mengakibatkan banyak sekali komplikasi terhadap beberapa penyakit lain, bahkan penyebab timbulnya penyakit jantung, stroke, dan ginjal. Di seluruh dunia, hipertensi merupakan duduk masalah yang besar dan serius. Di samping lantaran prevalensinya yang tinggi dan cenderung meningkat di masa yang akan datang, juga lantaran tingkat keganasannya yang tinggi berupa keganjilan permanen dan maut mendadak. Hipertensi tidak hanya menyerang di usia bau tanah saja, tetapi dewasa juga bisa mengalaminya. Pada masa transisi ini dewasa rentan untuk mengalami duduk masalah serta berperilaku risiko tinggi, menyerupai merokok, minum-minuman berakohol, dan lain-lain. Perilaku-perilku berisiko tersebut merupakan salah satu faktor penyebab hipertensi.
Hipertensi bersifat diturunkan atau bersifat genetik. Individu dengan riwayat keluarga hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi daripada individu yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi. Insidensi hipertensi meningkat seiring dengan pertambahan usia, dan laki-laki mempunyai risiko hipertensi lebih tinggi untuk menderita hipertensi lebih awal. Obesitas sanggup meningkatkan kejadian hipertensi. Hal ini disebabkan lemak sanggup menimbulkan sumbatan pada pembuluh darah sehingga sanggup meningkatkan tekanan darah. Kurangnya olahraga meningkatkan risiko menderita hipertensi lantaran meningkatkan risiko kelebihan berat badan. Orang yang tidak aktif juga cenderung mempunyai frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi sehingga otot jantungnya harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi. Makin keras dan sering otot jantung memompa, makin besar tekanan yang dibebankan pada arteri.
 Tanda dan tanda-tanda hipertensi :
  • Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg
  • Sakit kepala
  • Epistaksis
  • Pusing / migrain
  • Rasa berat ditengkuk
  • Sukar tidur
  • Mata berkunang kunang
  • Lemah dan lelah
  • Muka pucat
  • Suhu tubuh rendah
7.      Osteoporosis
Osteoporosis atau penyakit keropos tulang ialah salah satu penyakit yang menimpa tulang lantaran berkurangnya massa  dan kepadatan tulang. Akibat dari osteoporosis ialah tulang-tulang menjadi ringkih dan praktis patah lantaran kepadatan tulang berkurang. Osteoporosis ialah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya kerapuhan tulang dan berkurangnya masa tulang.
Gejala osteoporosis, mencakup :
  1. Nyeri pada tulang
  2. Perubahan bentuk tulang, menyerupai : bungkuk, pincang, tulang bengkok dll.
8.      Depresi dan gangguan mood
Depresi ialah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, kalau kondisi depresi seseorang hingga mengakibatkan terganggunya acara sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi. Beberapa tanda-tanda Gangguan Depresi ialah perasaan sedih, rasa lelah yang hiperbola sesudah acara rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan gangguan teladan tidur. Depresi merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri.
Penyebab suatu kondisi depresi meliputi:
1.      Faktor organobiologis lantaran ketidakseimbangan neurotransmiter di otak terutama serotonin
2.      Faktor psikologis lantaran tekanan beban psikis, dampak pembelajaran sikap terhadap suatu situasi sosial
3.      Faktor sosio-lingkungan contohnya lantaran kehilangan pasangan hidup, kehilangan pekerjaan, paska bencana, dampak situasi kehidupan sehari-hari lainnya
Penelitian memperlihatkan bahwa pada kasus-kasus tertentu, acara fisik saja bisa mengurangi tanda-tanda klinis depresi dan rasa cemas. Pada sebuah penelitian baru-baru ini dengan subyek 156 laki-laki dan perempuan berusia diatas 50 tahun yang secara klinis dinyatakan menderita depresi, yang diterbitkan tanggal 25 Oktober 1999 di Archives of Internal Medicine, ditemukan bahwa olahraga sanggup memperbaiki mood sesudah 16 ahad bersama dengan pemberian obat antidepresan. Para jago percaya bahwa olahraga aerobik memicu pelepasan endorfin dan zat-zat kimia pada otak lainnya yang mempu memperbaiki mood dan mengurangi rasa sakit.
9.      ARTHRITIS
Arthritis ialah peradangan pada satu atau lebih dari sendi-sendi tubuh. Biasanya diikuti dengan nyeri dan kaku terutama pada pagi hari atau sesudah berolah raga. Selain nyeri dan kaku, gejalanya juga bisa bengkak, pembentukan tulang yang berubah dan/atau berkurangnya lingkup gerak/keterbatasan gerak, sehingga anggota tubuh tertentu tidak sanggup berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Sendi yang radang juga menimbulkan bunyi pada waktu digerakkan. Istilah arthritis secara literal berarti “Peradangan pada sendi”.
Pada kondisi tertentu arthritis sanggup menghipnotis kepingan tubuh lainnya – menyerupai otot, tulang dan organ di dalam tubuh lainnya – dan sanggup menjadikan menurunnya fungsi tubuh dan kadang kala apabila terjadi komplikasi sanggup mengancam jiwa. Jika tidak ditangani, arthritis sanggup menjadikan kerusakan sendi. Lebih dari 66 juta orang Amerika menderita penyakit radang sendi ini atau arthritis. Penyakit yang bekerjasama dengan sistem sendi ini merupakan penyebab utama dari keganjilan kini ini.
10.  Insomnia
Insomnia ialah tanda-tanda kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu. Gejala tersebut biasanya diikuti gangguan fungsional ketika bangun. Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau jawaban adanya permasalahan psikologis. Dalam hal ini, pertolongan medis atau psikologis akan diperlukan. Salah satu terapi psikologis yang efektif menangani insomnia ialah terapi kognitif. Dalam terapi tersebut, seorang pasien diajari untuk memperbaiki kebiasaan tidur dan menghilangkan perkiraan yang kontra-produktif mengenai tidur

sumber:http://mrdazle272002.wordpress.com/2011/12/06/penyakit-karena-kurang-olahraga/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar