Tubuh insan didesain untuk selalu bergerak sehingga sangat dianjurkan untuk rajin olahraga. Namun kesibukan sering tidak menyisakan waktu luang untuk melakukannya. Dan inilah jadinya jikalau tidak pernah olahraga.
Ketika otot dan rangka tubuh bergerak, denyut jantung akan meningkat sehingga darah beserta oksigen dan nutrisi yang dibawanya akan terdistribusi dengan baik. Mekanisme ini tidak terjadi jikalau tubuh tidak olahraga.
Terganggunya distribusi oksigen paling berdampak pada otot, yang menjadikan rasa pegal-pegal di seluruh tubuh. Otot akan terasa kaku-kaku ketika kekurangan oksigen, yang memang berfungsi menjaga fleksibilitas atau kelenturan otot.
Selain itu, kekurangan oksigen juga menjadikan kerja otak tidak maksimal sehingga gampang pusing dan susah menjaga konsentrasi. Otak yang ukurannya hanya 2 persen dari total massa tubuh dikenal sangat rakus, lantaran konsumsi oksigennya mencapai 20 persen kebutuhan total seluruh tubuh.
Pengaruhnya terhadap sistem saraf, tidak bergerak seharian saja akan menjadikan bagian-bagian tertentu dari tubuh mengalami tekanan yang konstan sepanjang hari. Akibatnya terjadi gangguan saraf di potongan tersebut dan memicu banyak sekali keluhan ringan menyerupai nyeri dan kesemutan.
Tidak bergerak dan berolahraga juga akan berdampak pada distribusi cairan limpa. Tidak menyerupai darah yang mempunyai jantung sebagai pemompanya, limpa sangat tergantung pada gerakan otot untuk dapat didistribusikan ke banyak sekali jaringan tubuh.
Padahal cairan limpa yang diproduksi oleh suatu kelenjar tanpa terusan (ductless) ini merupakan potongan dari sistem imun atau kekebalan tubuh. Dampaknya tentu saja kekebalan tubuh akan menurun, sehingga gampang terjangkit penyakit terutama jikalau sedang demam isu flu.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Hong Kong pernah mengungkap, imbas jangka panjang dari tidak pernah berolahraga tidak kalah berbahayanya dengan merokok. Penelitian yang dilakukan tahun 2004 itu menyebut, 20 persen penyebab simpulan hidup orang berakal balig cukup akal berusia 35 tahun ke atas yakni kurang olahraga.
Risiko kanker pada laki-laki meningkat 45 persen akhir tidak pernah berolahraga, sementara pada perempuan peningkatannya lebih kecil yakni 28 pesen. Risiko gangguan pernapasan yang berafiliasi dengan kesehatan paru-paru juga meningkat sebesar 92 persen pada laki-laki dan 75 persen pada wanita.
Dikutip dari Naturalnews, Rabu (19/1/2011), serangan jantung termasuk risiko jangka panjang yang meningkat jikalau tidak pernah berolahraga. Pada laki-laki peningkatannya mencapai 52 persen, sementara pada perempuan sebanyak 28 persen.
Jika Anda tidak punya cukup banyak waktu usahakan olahraga 15 menit tiap hari menyerupai drible bola, lari, berenang, jogging. Intinya bergeraklah semoga tubuh tidak sakit.
Ciri-ciri orang tidak pernah olahraga
Meski tidak selalu memperlihatkan imbas yang sama pada setiap orang, gaya hidup sedentary atau kurang olahraga seringkali memperlihatkan ciri khusus pada penampilan seseorang. Tanda-tanda yang paling gampang dikenali yakni tubuh gemuk dan bergelambir lantaran kelebihan lemak.
Kurang olahraga juga menjadikan wajah seseorang cenderung tampak lesu, letih sepanjang hari dan kurang bergairah. Karena kurang olahraga juga memicu gangguan tidur, pada pagi hari orang itu niscaya sering mengeluh masih mengantuk lantaran semalam tidurnya tidak nyenyak.
Ciri lain yang dapat dikenali yakni napas terengah-engah jikalau diajak naik turun tangga atau berlari mengejar bus kota. Selain itu jikalau di sekitarnya banyak yang terjangkit flu, tidak usang kemudian orang itu niscaya akan ketularan. Jika sudah demikian, sarankan padanya untuk lebih sering berolahraga.
sumber: http://health.detik.com/read/2011/01/19/104159/1549648/766/2/akibat-tidak-pernah-olahraga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar